Penulisan
Karya Ilmiah
Kutipan : Pinjaman terdapat dari seseorang, baik
yang berupa tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, jurnal, maupun dalam
bentuk lesan, seperti hasil pidato dan sebagainya.
Fungsi : -Landasan
Teori
-Penguat pendapat penulis
-Penguat pendapat penulis
-Penjelasan suatu uraian
-Bahan bukti untuk
menunjang uraian
A.
Mengutip
Ada
2 cara mengutip yaitu:
-Kutipan
Langsung
-Kutipan
tidak langsung
Kutipan
Langsung
Mengutip pendapat/buah pikiran orang
lain seperti aslinya.
a.)
Kurang
dari 40 kata
Merupakan
bagian dari teks dan ditulis diantara tanda kutip (“...”) dengan diikuti nama
pengarang, tahun dan halaman.
b.)
Lebih
dari 40 kata
Ditulis
terpisah dari teks yang mendahului dan dimulai pada ketukan ke-6 dari tepi kiri
dengan spasi tunggal.
Kutipan
tidak langsung
-Mengutip
pendapat/buah pikiran orang lain dengan bahasa penulis sendiri.
-Dalam
kutipan ini telah terjadi perubahan bahasa dari aslinya dan diutamakan dengan
gaya bahasa penulis.
-Untuk
menunjukkan bahwa naskah tersebut kutipan, diikuti nama pengarang dan tahun.
a.) Nama pengarang disebut terpadu
dalam teks.
Contoh :
Nasution (2000:3), tidak menduga bahwa mahasiswa...
Nasution (2000:3), tidak menduga bahwa mahasiswa...
b.)
Nama
pengarang disebut dalam tanda kurung
Contoh :
Mahasiswa
semester kelima ternyata lebih aktif........ (Nasution, 2000:3)
B. Daftar Rujukan (Referensi)
-Merupakan daftar acuan atau daftar
rujukan yang dirujuk oleh penulis dalam karya tulis ilmiahnya
-Merupakan bagian dari sikap ilmiah
-Memerlukan kecermatan dan ketelitian
Membuat daftar pustaka berdasar format
Format
Vancouver
-Menggunakan cara penomoran (pemberian angka) yang berurutan untuk
menunjukkan rujukan pustaka (sitasi)
-Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut
menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan
-Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan dibidang kedokteran dan
kesehatan.
Format
Harvard
Sistem harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan
pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis
yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b,
atau c dan seterusnya tepat dibelakang tahun publikasi (baik penulisan dalam
daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tuisan). Alamat internit ditulis
menggunakan huruf miring.
Membuat daftar rujukan
Urutan penulisan rujukan adalah
- Nama pengarang
- Tahun
- Judul
- Kota terbit
- Penerbit
- Bahasa Inggris ditulis miring
- Penulisan oengarang diawali nama keluarga
- Urutan penulisan dipisahkan dengan separator titik (.) atau koma (,)
Judul ditulis huruf miring atau garis bawah
- Pada daftar rujukan, rujukan ditulis untuk abjad nama pengarang
- Jarak antar rujukan 2 spasi, sedang antar baris dalam 1 rujukan 1 spasi
Contoh :
-Alenxander, Shirley.(1995).Teaching and learning on the world wide web
(online).http:google(accessed 26 Feburary 2006)
-Habib, Akhmad.(1994). Manajemen Warna.Surabaya: Balai Pustaka
C. Membuat
tabel, grafik dan gambar
Tabel:
-
Sederhana dan dipusatkan pada satu ide pokok
-
Jika halaman lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri
-
Diberi identitas (nomor dan nama) diatas tabel
-
Nomor tabel ditulis dengan angka arab
-
Jika tabel lebih dari satu halaman, kepala tabel harus diulang pada halaman
selanjutnya
Grafik dan Gambar:
-
Sederhana dan dipusatkan pada satu ide pokok
-
Jika lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri
-
Diberi identitas (nomor dan nama) dibawah grafik dan gambar
-
Nomor tabel ditulis dengan angka arab
-
Jika tabel lebih dari satu halaman, kepala tabel harus diulang pada halaman
selanjutnya
Pertemuan 9, 13 November 2012
Paragraf / Alinea
- Satuan bentuk bahasa yang biasanya
merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat
- Bagian wacana yang mengungkapkan satu
pikiran yang lengkap
Fungsi :
-
Mengekspresikan gagasan tertulis kedalam serangkaian kalimat yang tersusun
secara logis, satu (satu ide pokok) dan padu (antar kalimat memiliki paduan)
-
Menandai peralihan gagasan baru
-
Memudahkan pengorganisasian gagasan
Struktur Paragraf :
-
Kalimat topik atau pokok
-
Kalimat penjelas
Persyaratan :
-
Perlu kesatuan : Membicarakan satu gagasan
-
Perlu kepaduan : seluruh kalimat yang terkait, mendukung gagasan utamanya
-
Berguna untuk memudahkan dalam memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung
dalam suatu karangan
Kepaduan dapat dilakukan dengan cara :
-
Repetisi
-
Kata ganti atau frasa pengganti
-
Kata sambung dan frasa penghubung
Jenis Alinea:
*Menurut
Kalimat Topiknya:
*Menurut sifat isinya
- Alinea
deduktif
– Alinea persuasif
- Alinea
Induktif
– Alinea argumentatif
- Alinea
deduktif-induktif
– Alinea naratif
- Alinea penuh kalimat
topik
– Alinea deskriptif
- Alinea ekspositoris
*Menurut
Fungsinya
- Alinea pembuka
- Alinea pengembang
- Alinea penutup
Alinea
deduktif
- Kalimat utama terletak diawal
- Menyajikan pokok permasalahan terlebih
dahulu (kalimat utama kemudian kalimat penjelas)
Alinea
induktif
- Kalimat utama diakhir paragraf
- Urutan kalimat penjelas kemudian kalimat
utama
- Kalimat “dengan demikian” dihilangkan
Alinea
deduktif-induktif
- Diawal dan diakhir
Alinea
persuasif
- Promosi sesuatu dengan mempengaruhi atau
mengajak
Alinea
argumentatif
- Membahas bukti atau alasan yang kuat,
mendukung atau meyakinkan
Alinea
naratif
- Menuturkan peristiwa atau keadaan dalam
bentuk cerita
Alinea
deskriptif
- Melukiskan atau menggambarkan sesuatu
dengan bahasa
Alinea
ekspositoris
- Memaparkan suatu fakta atau kejadian
tertentu
Alinea
Pembuka
- Untuk mengutarakan suatu aspek pokok
pembicaraan dalam karangan
Difungsikan untuk:
-
Menghantarkan pokok pembicaraan
-
Menarik minat atau perhatian pembaca
-
Menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui seluruh isi
Dapat dimanfaatkan :
-
Kutipan, peribahasa, anekdot
-
Uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan
-
Suatu tantangan atas pendapat seseorang
-
Uraian pengalaman pribadi
-
Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
-
Sebuah pertanyaan
Alinea
Pengembang
- Untuk mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya
telah dirumuskan dalam alinea pembuka
Difungsikan untuk:
- Mengemukakan inti persoalan
- Memberi ilustrasi atau contoh
- Menjelaskan hal yang diuraikan pada
alinea berikutnya
- meringkas alinea sebelumnya
- Mempersiapkan dasar atau landasan bagi
simpulan
Alinea
Penutup
-
Berisi simpulan bagian karangan
-
Dimaksudkan untuk mengakhiri karangan
-
Tidak boleh terlalu panjang
-
Harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhiri sebagai cerminan inti
karangan
-
Dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca
Pertemuan 10, 20 November 2012
Pengembangan Alinea
-
Metode definisi (adalah,….)
-
Metode proses (cara pertama,…)
-
Metode contoh (seperti,….)
-
Metode sebab-akibat / akibat- sebab
-
Metode umum-khusus / khusus-umum
-
Metode klasifikasi (besar – kecil, pertama – terakhir) harus urut
-
Metode perbandingan atau kontras
Topik
- Pokok pembicaraan atau pokok
permasalahan
Ciri-ciri: Bersifat umum dan belum terurai
- Harus sesuatu yang nyata dan tidak
boleh abstrak
Syarat-syarat topik :
- Menarik
- Diketahui
- Aktual
- Bermanfaat : Ditinjau dari
segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam
kehidupan sehari-hari
- Tidak terlalu baru tapi
problematik
- Terbatas atau tidak terlalu
luas
Membatasi Topik
- Pembatasan topik akan membantu dalam
berbagai hal:
-
Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik
tersebut benar-benar diketahuinya
-
Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya
- Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan
dengan:
-
Tetapkanlah topik dalam kedudukan yang bebas atau pusat (contoh: komunikasi)
-
Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci, bila dapat tetapkanlah
(contoh: komunikasi visual, komunikasi massa)
-
Tetapkanlah mana subtopik yang akan dipilih
-
Ajukan pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut
Tema
- Sudut karangan yang telah selesai
- Sudut proses penyusunan sebuah karangan
Tema adalah sesuatu yang telah diuraikan
*Dari Sudut Karangan yang Telah Selesai
Tema : Amanat utama yang disampaikan oleh
penulis melalui karangannya
*Dari Sudut Proses Penyusunan Karangan
- Apa pokok pembicaraannya
- Apa tujuan atau tesis yang akan dicapai
Contoh:
Topik: Komunikasi Visual (bisa satu
kata/frasa)
Tema: Komunikasi Visual dalam Televisi
(tidak bisa dibuat frasa)
Syarat Tema yang Baik
-
Menarik perhatian penulis
-
Dikenal atau diketahui dengan baik
-
Bahan-bahannya dapat diperoleh
-
Memiliki batasan ruang lingkup
Judul
- Merupakan penjabaran atau perincian dari
topik
- Bersifat lebih spesifik dan telah
mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah
- Judul hendaknya dibuat dengan ringkas,
padat dan menarik, mencerminkan isi atau tulisan yang dibahas
Syarat-Syarat Judul :
-
Asli
-
Relevan (sesuai isi)
-
Provokatif normatif (mengundang orang lain untuk membaca)
-
Singkat
-
Harus berbentuk frasa
-
Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi
-
Tanpa tanda baca diakhir judul karangan
-
Menarik perhatian
-
Logis
Contoh:
–
Topik : Komunikasi Visual
- Tema : Komunikasi Visual dalam Televisi
- Judul : Persepsi Komunikasi Visual
dalam Iklan Pasta Gigi
Kerangka Karangan
- Merupakan rencana teratur tentang
pembagian dan penyusunan gagasan
- Berfungsi untuk mengarahkan
- Dibentuk dengan menggunakan sistem tanda
atau kode tertentu
Macam kerangka karangan :
- Kerangka topik
- Kerangka kalimat
Kerangka Topik
- Terdiri atas kata, frasa dan klausa
- Tidak memerlukan tanda akhir titik
karena tidak memerlukan kalimat lengkap
Kerangaka Kalimat
- Unsur-unsurnya berupa kalimat lengkap
- Bersifat resmi
- Memerlukan tanda akhir titik
Pertemuan 11, 27 November 2012
Catatan Kaki
Fungsi
-Menunjukkan sumber informasi bagi
pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah
Pemakaian
- Mendukung keabsahan penemuan atau
pernyataan
- Referensi sidang yaitu petunjuk yang
menyatakan pada bagian mana atau halaman berapa, hal yang sama dibahas didalam
tulisan
Penomoran
- Menggunakan angka arab (1,2 dan
seterusnya) dibagian belakang yang diberi catatan kaki dan ditulis dengan
teknik superscripts
Penempatan
- Langsung dibelakag bagian yang diberi
catatan kaki
- umumnya adalah meletakkan di bagian
bawah halaman atau pada akhir bab
Ibid
- Singkatan dari ibidium = sama dengan
diatas
- Ibid dipakai apabila kutipan diambil
dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela oleh sumber
lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.
- Ibid tanpa nomor halaman dipakai bila
bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang sama.
Contoh:
Ibid, h.98. (jika halaman berbeda)
Ibid. (jika halaman sama)
Op.cit
- Singkatan dari opere citati = karya yang
telah ditulis
- Dipakai untuk menunjuk kepada sumber
yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap tetapi telah diselingi oleh sumber
lain, pemakaian op.ct harus diikuti nomor halaman yang berbeda.
- Jika dari seorang penulis telah disebut
dua macam buku atau lebih, maka untuk mendhindari kekeliruan harus dijelaskan
buku mana yang dimaksudkan dengan mencantumkan nama penulis diikuti angka
romawi besar (I,II,III,…dst) pada “footnote” sesudah tahun penerbitan
diantara tanda dua kurung
Contoh :
Sudargo Gautama I, op.cit, h.139
Loc.cit
- Singkatan dari luco citati = tempat yang
telah dikutip
- Dipergunakan kalau menunjuk pada halaman
yang sama dari suatu dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain
- Nomor halaman ttidak dicantumkan dalam
penggunaan loc.cit, oleh karena nomor halaman itu dengan sendirinya sama dengan
nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya
Contoh :
E. Utrecht, loc.cit. (jika tidak diselingi sumber lain maka akan
menjadi “ibid”)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar