Rabu, 03 Oktober 2012

Sejarah Desain Grafis dan Era Cetak


Sejarah Desain Grafis

sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign & simbol) yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Tulisan/aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan tata aturan komunikasinya lebih kompleks dibandingkan gambar.

Manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis. Lambang/ aksara sebagai alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat itu menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400 tahun SM) antara lain dengan mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup.

Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya bangsa Romawi menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.

Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan.



Era Cetak
Johannes Gutenberg (1398-1468)
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.

Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”.

Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho.

Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebut-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”.

Deskripsi Typologo


Bentuk Typologo diatas ini :
Disini saya membuat desain typologo hanya dengan garis saja. Yang demikian saya bentuk agar menjadi garis-garis yang bagus dan berbentuk logo yang unik serta sangat simple.
Menurut saya, garis adalah bagian dari bentuk yang sangat istimewa dibandingkan dengan bentuk lainnya. Karena, garis sudah mewakili bentuk diantara bentuk-bentuk lainnya.

Warna tentang Typologo di atas ini :
Saya membuat garis dengan warna hitam karena sangat kuat dari warna-warna yang lain. Di samping atas kanan dan kiri saya beri warna perpaduan atau istilah lainnya adalah warna gradasi dengan warna lain. Warna di samping atas kanan dan kiri saya kasih warna merah sedikit agak lemah dan tidak terlalu tajam dan warna gradasi dari warna merah tersebut adalah hitam. Dan dibawah kanan dan kiri saya beri warna biru yang sedikit menonjol pada warna laut dan warna hitam  .Disitulah saya ibaratkan sebagai matahari yang terbenam yang ditemani oleh ombak-ombak dilaut hingga datangnya malam .

Teks tentang Typologo di atas ini :
Teks typologo diatas saya tuliskan dengan nama saya sendiri, yang demikian begitu juga dengan logonya yang membentuk sebuah huruf AH, dari logo yang berbentuk AH sengaja saya duplikat dan saya cerminkan sebaliknya dan membentuk huruf HA . Dan di bawahnya saya beri kalimat unik yang bernama “BEB PRODUCTION” . karena , menurut saya nama inilah yang akan familiar dikalangkan-kalangan remaja. Disini dapat saya artikan , bahwasanya setiap manusia didalam hidupnya penuh dengan kebalikan .


--Salam BEB PRODUCTION--