Kamis, 27 Desember 2012

Penulisan Karya Ilmiah


Penulisan Karya Ilmiah

Kutipan : Pinjaman terdapat dari seseorang, baik yang berupa tulisan dalam buku, majalah, surat kabar, jurnal, maupun dalam bentuk lesan, seperti hasil pidato dan sebagainya.

Fungsi :        -Landasan Teori
                  
-Penguat pendapat penulis
                   -Penjelasan suatu uraian
                   -Bahan bukti untuk menunjang uraian


      A.     Mengutip
Ada 2 cara mengutip yaitu:
-Kutipan Langsung
-Kutipan tidak langsung

Kutipan Langsung
            Mengutip pendapat/buah pikiran orang lain seperti aslinya.
a.)    Kurang dari 40 kata
Merupakan bagian dari teks dan ditulis diantara tanda kutip (“...”) dengan diikuti nama pengarang, tahun dan halaman.
b.)    Lebih dari 40 kata
Ditulis terpisah dari teks yang mendahului dan dimulai pada ketukan ke-6 dari tepi kiri dengan spasi tunggal.

Kutipan tidak langsung
-Mengutip pendapat/buah pikiran orang lain dengan bahasa penulis  sendiri.
-Dalam kutipan ini telah terjadi perubahan bahasa dari aslinya dan diutamakan dengan gaya bahasa penulis.
-Untuk menunjukkan bahwa naskah tersebut kutipan, diikuti nama pengarang dan tahun.
            a.) Nama pengarang disebut terpadu dalam teks.
                        Contoh :
                        Nasution (2000:3), tidak menduga bahwa mahasiswa...

b.)    Nama pengarang disebut dalam tanda kurung
Contoh :
Mahasiswa semester kelima ternyata lebih aktif........ (Nasution, 2000:3)


B.      Daftar Rujukan (Referensi)
-Merupakan daftar acuan atau daftar rujukan yang dirujuk oleh penulis dalam karya tulis ilmiahnya
-Merupakan bagian dari sikap ilmiah
-Memerlukan kecermatan dan ketelitian

Membuat daftar pustaka berdasar format
Format Vancouver
-Menggunakan cara penomoran (pemberian angka) yang berurutan untuk menunjukkan rujukan pustaka (sitasi)
-Dalam daftar pustaka, pemunculan sumber rujukan dilakukan secara berurut menggunakan nomor sesuai kemunculannya sebagai sitasi dalam naskah tulisan
-Sistem ini beserta variasinya banyak digunakan dibidang kedokteran dan kesehatan.
Format Harvard
Sistem harvard menggunakan nama penulis dan tahun publikasi dengan urutan pemunculan berdasarkan nama penulis secara alfabetis. Publikasi dari penulis yang sama dan dalam tahun yang sama ditulis dengan cara menambahkan huruf a, b, atau c dan seterusnya tepat dibelakang tahun publikasi (baik penulisan dalam daftar pustaka maupun sitasi dalam naskah tuisan). Alamat internit ditulis menggunakan huruf miring.
Membuat daftar rujukan
Urutan penulisan rujukan adalah 
- Nama pengarang
- Tahun
- Judul
- Kota terbit
- Penerbit
- Bahasa Inggris ditulis miring
- Penulisan oengarang diawali nama keluarga
- Urutan penulisan dipisahkan dengan separator titik (.) atau koma (,)
Judul ditulis huruf miring atau garis bawah
- Pada daftar rujukan, rujukan ditulis untuk abjad nama pengarang
- Jarak antar rujukan 2 spasi, sedang antar baris dalam 1 rujukan 1 spasi

Contoh :
-Alenxander, Shirley.(1995).Teaching and learning on the world wide web (online).http:google(accessed 26 Feburary 2006)
-Habib, Akhmad.(1994). Manajemen Warna.Surabaya: Balai Pustaka
C.      Membuat tabel, grafik dan gambar
Tabel:
-          Sederhana dan dipusatkan pada satu ide pokok
-          Jika halaman lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri
-          Diberi identitas (nomor dan nama) diatas tabel
-          Nomor tabel ditulis dengan angka arab
-          Jika tabel lebih dari satu halaman, kepala tabel harus diulang pada halaman selanjutnya
Grafik dan Gambar:
-          Sederhana dan dipusatkan pada satu ide pokok
-          Jika lebih dari setengah halaman, ditempatkan pada halaman tersendiri
-          Diberi identitas (nomor dan nama) dibawah grafik dan gambar
-          Nomor tabel ditulis dengan angka arab
-          Jika tabel lebih dari satu halaman, kepala tabel harus diulang pada halaman selanjutnya

Pertemuan 9, 13 November 2012

Paragraf / Alinea

- Satuan bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat
- Bagian wacana yang mengungkapkan satu pikiran yang lengkap

Fungsi :
-          Mengekspresikan gagasan tertulis kedalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis, satu (satu ide pokok) dan padu (antar kalimat memiliki paduan)
-          Menandai peralihan gagasan baru
-          Memudahkan pengorganisasian gagasan

Struktur Paragraf :
-          Kalimat topik atau pokok
-          Kalimat penjelas

Persyaratan :
-          Perlu kesatuan : Membicarakan satu gagasan
-          Perlu kepaduan : seluruh kalimat yang terkait, mendukung gagasan utamanya
-          Berguna untuk memudahkan dalam memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam suatu karangan

Kepaduan dapat dilakukan dengan cara :
-          Repetisi
-          Kata ganti atau frasa pengganti
-          Kata sambung dan frasa penghubung

Jenis Alinea:

*Menurut Kalimat Topiknya:                                           *Menurut sifat isinya
- Alinea deduktif                                                              – Alinea persuasif
- Alinea Induktif                                                               – Alinea argumentatif
- Alinea deduktif-induktif                                                 – Alinea naratif
- Alinea penuh kalimat topik                                           – Alinea deskriptif
- Alinea ekspositoris
*Menurut Fungsinya
- Alinea pembuka
- Alinea pengembang
- Alinea penutup

Alinea deduktif
- Kalimat utama terletak diawal
- Menyajikan pokok permasalahan terlebih dahulu (kalimat utama kemudian kalimat penjelas)
Alinea induktif
- Kalimat utama diakhir paragraf
- Urutan kalimat penjelas kemudian kalimat utama
- Kalimat “dengan demikian” dihilangkan
Alinea deduktif-induktif
- Diawal dan diakhir
Alinea persuasif
- Promosi sesuatu dengan mempengaruhi atau mengajak
Alinea argumentatif
- Membahas bukti atau alasan yang kuat, mendukung atau meyakinkan
Alinea naratif
- Menuturkan peristiwa atau keadaan dalam bentuk cerita
Alinea deskriptif
- Melukiskan atau menggambarkan sesuatu dengan bahasa
Alinea ekspositoris
- Memaparkan suatu fakta atau kejadian tertentu
Alinea Pembuka
- Untuk mengutarakan suatu aspek pokok pembicaraan dalam karangan

Difungsikan untuk:
-          Menghantarkan pokok pembicaraan
-          Menarik minat atau perhatian pembaca
-          Menyiapkan atau menata pikiran pembaca untuk mengetahui seluruh isi

Dapat dimanfaatkan :
-          Kutipan, peribahasa, anekdot
-          Uraian mengenai pentingnya pokok pembicaraan
-          Suatu tantangan atas pendapat seseorang
-          Uraian pengalaman pribadi
-          Uraian mengenai maksud dan tujuan penulisan
-          Sebuah pertanyaan

Alinea Pengembang
- Untuk mengembangkan pokok pembicaraan suatu karangan yang sebelumnya telah dirumuskan dalam alinea pembuka
Difungsikan untuk:
- Mengemukakan inti persoalan
- Memberi ilustrasi atau contoh
- Menjelaskan hal yang diuraikan pada alinea berikutnya
- meringkas alinea sebelumnya
- Mempersiapkan dasar atau landasan bagi simpulan

Alinea Penutup
-          Berisi simpulan bagian karangan
-          Dimaksudkan untuk mengakhiri karangan
-          Tidak boleh terlalu panjang
-          Harus berisi simpulan sementara atau simpulan akhiri sebagai cerminan inti karangan
-          Dapat menimbulkan kesan yang mendalam bagi pembaca

Pertemuan 10, 20 November 2012

Pengembangan Alinea

-          Metode definisi (adalah,….)
-          Metode proses (cara pertama,…)
-          Metode contoh (seperti,….)
-          Metode sebab-akibat / akibat- sebab
-          Metode umum-khusus / khusus-umum
-          Metode klasifikasi (besar – kecil, pertama – terakhir) harus urut
-          Metode perbandingan atau kontras
Topik
- Pokok pembicaraan atau pokok permasalahan
Ciri-ciri: Bersifat umum dan belum terurai
-  Harus sesuatu yang nyata dan tidak boleh abstrak
Syarat-syarat topik :
-   Menarik
-   Diketahui
-   Aktual
-   Bermanfaat : Ditinjau dari segi akademis dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan dapat berguna dalam kehidupan sehari-hari
-   Tidak terlalu baru tapi problematik
-   Terbatas atau tidak terlalu luas
Membatasi Topik
- Pembatasan topik akan membantu dalam berbagai hal:
-          Memungkinkan penulis penuh dengan keyakinan dan kepercayaan bahwa topik tersebut benar-benar diketahuinya
-          Memungkinkan penulis mengadakan penelitian lebih intensif mengenai masalahnya
- Cara membatasi sebuah topik dapat dilakukan dengan:
-          Tetapkanlah topik dalam kedudukan yang bebas atau pusat (contoh: komunikasi)
-          Ajukan pertanyaan apakah topik tersebut masih dapat dirinci, bila dapat tetapkanlah (contoh: komunikasi visual, komunikasi massa)
-          Tetapkanlah mana subtopik yang akan dipilih
-          Ajukan pertanyaan apakah subtopik yang dipilih masih dapat dirinci lebih lanjut

Tema
- Sudut karangan yang telah selesai
- Sudut proses penyusunan sebuah karangan

Tema adalah sesuatu yang telah diuraikan
*Dari Sudut Karangan yang Telah Selesai
Tema : Amanat utama yang disampaikan oleh penulis melalui karangannya
*Dari Sudut Proses Penyusunan Karangan
- Apa pokok pembicaraannya
- Apa tujuan atau tesis yang akan dicapai

Contoh:
Topik: Komunikasi Visual (bisa satu kata/frasa)
Tema: Komunikasi Visual dalam Televisi (tidak bisa dibuat frasa)

Syarat Tema yang Baik
-          Menarik perhatian penulis
-          Dikenal atau diketahui dengan baik
-          Bahan-bahannya dapat diperoleh
-          Memiliki batasan ruang lingkup

Judul
- Merupakan penjabaran atau perincian dari topik
- Bersifat lebih spesifik dan telah mengandung permasalahan yang lebih jelas atau lebih terarah
- Judul hendaknya dibuat dengan ringkas, padat dan menarik, mencerminkan isi atau tulisan yang dibahas

Syarat-Syarat Judul :
-          Asli
-          Relevan (sesuai isi)
-          Provokatif normatif (mengundang orang lain untuk membaca)
-          Singkat
-          Harus berbentuk frasa
-          Awal kata harus huruf kapital kecuali preposisi dan konjungsi
-          Tanpa tanda baca diakhir judul karangan
-          Menarik perhatian
-          Logis

Contoh:
 – Topik : Komunikasi Visual
-  Tema : Komunikasi Visual dalam Televisi
-  Judul : Persepsi Komunikasi Visual dalam Iklan Pasta Gigi

Kerangka Karangan
- Merupakan rencana teratur tentang pembagian dan penyusunan gagasan
- Berfungsi untuk mengarahkan
- Dibentuk dengan menggunakan sistem tanda atau kode tertentu

Macam kerangka karangan :
- Kerangka topik
- Kerangka kalimat
Kerangka Topik
- Terdiri atas kata, frasa dan klausa
- Tidak memerlukan tanda akhir titik karena tidak memerlukan kalimat lengkap
Kerangaka Kalimat
- Unsur-unsurnya berupa kalimat lengkap
- Bersifat resmi
- Memerlukan tanda akhir titik

Pertemuan 11, 27 November 2012

Catatan Kaki

Fungsi
-Menunjukkan sumber informasi bagi pernyataan ilmiah yang terdapat dalam tulisan ilmiah

Pemakaian
- Mendukung keabsahan penemuan atau pernyataan
- Referensi sidang yaitu petunjuk yang menyatakan pada bagian mana atau halaman berapa, hal yang sama dibahas didalam tulisan

Penomoran
- Menggunakan angka arab (1,2 dan seterusnya) dibagian belakang yang diberi catatan kaki dan ditulis dengan teknik superscripts

Penempatan
- Langsung dibelakag bagian yang diberi catatan kaki
- umumnya adalah meletakkan di bagian bawah halaman atau pada akhir bab

Ibid
- Singkatan dari ibidium = sama dengan diatas
- Ibid dipakai apabila kutipan diambil dari sumber yang sama dengan yang langsung mendahului (tidak disela oleh sumber lain), meskipun antara kedua kutipan itu terdapat beberapa halaman.
- Ibid tanpa nomor halaman dipakai bila bahan yang dikutip diambil dari nomor halaman yang sama.

Contoh:          
Ibid, h.98. (jika halaman berbeda)
Ibid. (jika halaman sama)

 Op.cit
- Singkatan dari opere citati = karya yang telah ditulis
- Dipakai untuk menunjuk kepada sumber yang telah disebut sebelumnya dengan lengkap tetapi telah diselingi oleh sumber lain, pemakaian op.ct harus diikuti nomor halaman yang berbeda.
- Jika dari seorang penulis telah disebut dua macam buku atau lebih, maka untuk mendhindari kekeliruan harus dijelaskan buku mana yang dimaksudkan dengan mencantumkan nama penulis diikuti angka romawi besar (I,II,III,…dst) pada “footnote” sesudah tahun penerbitan diantara tanda dua kurung

Contoh :
Sudargo Gautama I, op.cit, h.139

Loc.cit
- Singkatan dari luco citati = tempat yang telah dikutip
- Dipergunakan kalau menunjuk pada halaman yang sama dari suatu dengan lengkap, tetapi diselingi oleh sumber lain
- Nomor halaman ttidak dicantumkan dalam penggunaan loc.cit, oleh karena nomor halaman itu dengan sendirinya sama dengan nomor halaman dalam karya yang disebut sebelumnya

Contoh :
E. Utrecht, loc.cit. (jika tidak diselingi sumber lain maka akan menjadi “ibid”)





Rabu, 03 Oktober 2012

Sejarah Desain Grafis dan Era Cetak


Sejarah Desain Grafis

sejarah desain grafis dapat ditelusuri dari jejak peninggalan manusia dalam bentuk lambang-lambang grafis (sign & simbol) yang berwujud gambar (pictograf) atau tulisan (ideograf). Tulisan/aksara merupakan hasil konversi gambar, bentuk dan tata aturan komunikasinya lebih kompleks dibandingkan gambar.

Manusia primitif sudah menggunakan coretan gambar di dinding gua untuk kegiatan berburu binatang. Contohnya seperti yang ditemukan di dinding gua Lascaux, Perancis. Lambang/ aksara sebagai alat komunikasi diawali oleh bangsa Punesia (+ 1000 tahun SM), yang saat itu menggunakan bentuk 22 huruf. Kemudian disempurnakan oleh bangsa Yunani (+ 400 tahun SM) antara lain dengan mengubah 5 huruf menjadi huruf hidup.

Kejayaan kerajaan Romawi di abad pertama yang berhasil menaklukkan Yunani, membawa peradaban baru dalam sejarah Barat dengan diadaptasikannya kesusasteraan, kesenian, agama, serta alfabet Latin yang dibawa dari Yunani. Pada awalnya bangsa Romawi menetapkan alfabet dari Yunani tersebut menjadi 21 huruf : A, B, C, D, E, F, G, H, I, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, V, dan X, kemudian huruf Y dan Z ditambahkan dalam alfabet Latin untuk mengakomodasi kata yang berasal dari bahasa Yunani. Tiga huruf tambahan J, U dan W dimasukkan pada abad pertengahan sehingga jumlah keseluruhan alfabet Latin menjadi 26.

Ketika perguruan tinggi pertama kali berdiri di Eropa pada awal milenium kedua, buku menjadi sebuah tuntutan kebutuhan yang sangat tinggi. Teknologi cetak belum ditemukan pada masa itu, sehingga sebuah buku harus disalin dengan tangan. Konon untuk penyalinan sebuah buku dapat memakan waktu berbulan-bulan. Guna memenuhi tuntutan kebutuhan penyalinan berbagai buku yang semakin meningkat serta untuk mempercepat kerja para penyalin (scribes), maka lahirlah huruf Blackletter Script, berupa huruf kecil yang dibuat dengan bentuk tipis-tebal dan ramping. Efisiensi dapat terpenuhi lewat bentuk huruf ini karena ketipis-tebalannya dapat mempercepat kerja penulisan.



Era Cetak
Johannes Gutenberg (1398-1468)
Desain grafis berkembang pesat seiring dengan perkembangan sejarah peradaban manusia saat ditemukan tulisan dan mesin cetak. Pada tahun 1447, Johannes Gutenberg (1398-1468) menemukan teknologi mesin cetak yang bisa digerakkan dengan model tekanan menyerupai disain yang digunakan di Rhineland, Jerman, untuk menghasilkan anggur. Ini adalah suatu pengembangan revolusioner yang memungkinkan produksi buku secara massal dengan biaya rendah, yang menjadi bagian dari ledakan informasi pada masa kebangkitan kembali Eropa.

Temuan Gutenberg tersebut telah mendukung perkembangan seni ilustrasi di Jerman terutama untuk hiasan buku. Pada masa itu juga berkembang corak huruf (tipografi). Ilustrasi pada masa itu cenderung realis dan tidak banyak icon. Seniman besarnya antara lain Lucas Cranach dengan karyanya “Where of Babilon”.

Pada perkembangan berikutnya, Aloys Senefelder (1771-1834) menemukan teknik cetak Lithografi. Berbeda dengan mesin cetak Guterberg yang memanfaatkan tehnik cetak tinggi, teknik cetak lithografi menggunakan tehnik cetak datar yang memanfaatkan prinsip saling tolak antara air dengan minyak. Nama lithografi tersebut dari master cetak yang menggunakan media batu litho.

Tehnik ini memungkinkan untuk melakukan penggambaran secara lebih leluasa dalam bentuk blok-blok serta ukuran besar, juga memungkinkan dilakukannya pemisahan warna. Sehingga masa ini mendukung pesatnya perkembangan seni poster. Masa keemasan ini disebut-sebut sebagai “The Golden Age of The Poster”.

Deskripsi Typologo


Bentuk Typologo diatas ini :
Disini saya membuat desain typologo hanya dengan garis saja. Yang demikian saya bentuk agar menjadi garis-garis yang bagus dan berbentuk logo yang unik serta sangat simple.
Menurut saya, garis adalah bagian dari bentuk yang sangat istimewa dibandingkan dengan bentuk lainnya. Karena, garis sudah mewakili bentuk diantara bentuk-bentuk lainnya.

Warna tentang Typologo di atas ini :
Saya membuat garis dengan warna hitam karena sangat kuat dari warna-warna yang lain. Di samping atas kanan dan kiri saya beri warna perpaduan atau istilah lainnya adalah warna gradasi dengan warna lain. Warna di samping atas kanan dan kiri saya kasih warna merah sedikit agak lemah dan tidak terlalu tajam dan warna gradasi dari warna merah tersebut adalah hitam. Dan dibawah kanan dan kiri saya beri warna biru yang sedikit menonjol pada warna laut dan warna hitam  .Disitulah saya ibaratkan sebagai matahari yang terbenam yang ditemani oleh ombak-ombak dilaut hingga datangnya malam .

Teks tentang Typologo di atas ini :
Teks typologo diatas saya tuliskan dengan nama saya sendiri, yang demikian begitu juga dengan logonya yang membentuk sebuah huruf AH, dari logo yang berbentuk AH sengaja saya duplikat dan saya cerminkan sebaliknya dan membentuk huruf HA . Dan di bawahnya saya beri kalimat unik yang bernama “BEB PRODUCTION” . karena , menurut saya nama inilah yang akan familiar dikalangkan-kalangan remaja. Disini dapat saya artikan , bahwasanya setiap manusia didalam hidupnya penuh dengan kebalikan .


--Salam BEB PRODUCTION--